Rabu, 21 Ogos 2013
MASAK LEMAK CILI PADI SARDEN DENGAN BELIMBING
Nak keluar rumah asyik hujan jer...dari pagi hingga tengahari hujan. So nak masak apa ek tengahari ni. Buka peti ais stok makanan cam x best jer. Buka almari ternampak King Cup....sardin. Kalau masak sardin masak sos, masak tumis or masak asam tu kiranya dah jemulah kan...so teringat nak makan masak lemak cili padi. Wah lagi best kalau masukkan buah belimbing yang sedang mekar kat atas pokok yang di basahi hujan....sedap siut...makan nasi tengahari ni....
Nah ini resepi utk di kongsi...
BAHAN-BAHANNYA :-)
1 tin besar sardin jenama pilihan anda (King Cup)
12 biji belimbing buluh
3 batang serai, dititik
200 ml pati santan
700 ml santan cair
1 helai daun kunyit, disiat
1 kiub ikan bilis (optional)
1 keping asam gelugor
Garam dan gula secukup rasa
BAHAN-BAHAN KISAR HALUS :-)
4 biji bawang merah
2 ulas bawang putih
1 inci kunyit hidup
15-20 biji cili padi kampung
CARA MEMBUATNYA :-)
1. Asingkan ikan sardine dari sosnya (cm amik 4 camca besar sos dari ikan sardine tadi). Belimbing buluh dicuci, buang sedikit hujung dan pangkalnya, kemudian belah dua tapi tak putus untuk setiap biji belimbing.
2. Masukan bahan kisar ke dalam periuk bersama serai titik, kiub ikan bilis (jika guna), asam gelugor dan santan cair. Kacau rata dan masak hingga mendidih. Perlahankan api, masukkan ikan sardine dan 4 camca besar sos dari ikan sardine tadi. Kacau rata dan masak sekejap.
3. Tuang santan pekat dan masukkan belimbing. Kacau perlahan dan biar mendidih dengan api kecil. Masukkan daun kunyit perasakan dengan garam secukupnya dan secubit gula. Masak sekejap, rasa dan jika ok boleh matika api. Boleh hidangkan bersama nasi panas...
Rabu, 24 Julai 2013
Bahaya Tidur Selepas Subuh
Kita telah ketahui bersama bahawa waktu pagi adalah waktu yang penuh barakah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.
Saudaraku, ingatlah bahawa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur bahawa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan."Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :
1. Tidur ketika perlu tidur.
2. Tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur lewat malam.
3. Tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan petang. Apatah lagi pada waktu pagi dan petang sangat kurang manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu Asar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai solat subuh hingga matahari terbit. Kerena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mahu tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian kerana waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)
BAHAYA TIDUR PAGI
1. Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.
2. Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush soleh (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.
3. Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.
4. Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan malas-malasan pula.
5. Menghambat datangnya rezeki.Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rezeki adalah:-
[1] tidur di waktu pagi,
[2] sedikit solat,
[3] malas-malasan
[4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)
6. Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. Zaadul Ma’ad, 4/222)"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."Sebaik-baik manusia itu adalah mereka yang memberi manafa'at kepada manusia lain.
Selasa, 23 Julai 2013
20 sunnah Rasulullah untuk diikuti
Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan.
Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat MelepasnyaDiriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu.
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika BerwudhuDiriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
14. Meruqyah Diri Dan KeluargaDiriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat SunnahDiriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam.”Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Redaktur: Abu HafsahSumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim
Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat MelepasnyaDiriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu.
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika BerwudhuDiriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
14. Meruqyah Diri Dan KeluargaDiriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat SunnahDiriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam.”Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Redaktur: Abu HafsahSumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim
Ahad, 30 Jun 2013
PERUT BUNCIT
Ramai yang mungkin sedar perubahan fizikal badan mempengaruhi cara pembawakan diri seseorang apabila berdepan dengan orang ramai. Perubahan fizikal seperti ‘perut buncit’ kadang-kadang membuatkan seseorang itu berasa malu atau tidak mempunyai keyakinan diri apabila ingin menonjolkan diri di khalayak ramai. Bukan itu sahaja, perut buncit juga merupakan tanda awal kepada pelbagai jenis penyakit berbahaya.
Malah, apabila tidak mempunyai fizikal yang menarik seperti artis atau pembina badan, mungkin akan membuatkan individu itu berasa lebih tersisih dan berfikir negatif setiap masa. Pun begitu, terdapat cara yang sesuai untuk lelaki mahu pun wanita untuk mengatasi masalah mempunyai perut buncit. Tidak salah untuk mencubakan?
Antara cara-cara untuk mengempiskan perutadalah:
Malah, apabila tidak mempunyai fizikal yang menarik seperti artis atau pembina badan, mungkin akan membuatkan individu itu berasa lebih tersisih dan berfikir negatif setiap masa. Pun begitu, terdapat cara yang sesuai untuk lelaki mahu pun wanita untuk mengatasi masalah mempunyai perut buncit. Tidak salah untuk mencubakan?
Antara cara-cara untuk mengempiskan perutadalah:
1. Minum Air Masak Yang Banyak. Apabila tubuh badan kita menerima sumber air yang banyak, keadaan itu akan mencairkan kuantiti sodium dalam tubuh badan sehingga membolehkan kuantiti air yang keluar dari tubuh badan juga meningkat. Mendapatkan jumlah air yang banyak juga akan menjaminkan fungsi hempedu yang lebih efektif sewaktu proses pembuangan air berjalan dengan lancar.
2. Makan Perlahan-lahan. Ketika menjamah makanan, kita tidak digalakkan makan dengan cepat kerana udara akan terkepung di dalam usus dan seterusnya membentuk gas yang menggalakkan perut menjadi perut buncit. Makanan yang tidak dikunyah sehingga kecil juga tidak dapat dicerna dengan sempurna yang seterusnya menyebabkan proses kembung perut berlaku.
3. Kurangkan Garam Dalam Makanan.Terlalu banyak garam dalam proses diet akan menambah ekstrak sodium terhadap cairan dalam tubuh dan melambatkan mekanisme proses pengeluaran air dari sel badan. Akibatnya, perut akan menjadi kembung dengan gas-gas yang terbentuk. Lama kelamaan, perut buncit pun boleh berlaku.
4. Makan Makanan Yang Penuh Serat.Ramai yang mungkin sedar perubahan fizikal badan mempengaruhi cara pembawakan diri seseorang apabila berdepan dengan orang ramai. Perubahan fizikal seperti ‘perut buncit’ kadang-kadang membuatkan seseorang itu berasa malu atau tidak mempunyai keyakinan diri apabila ingin menonjolkan diri di khalayak ramai. Bukan itu sahaja, perut buncit juga merupakan tanda awal kepada pelbagai jenis penyakit berbahaya (LINK).Serat adalah elemen yang penting dalam piramid makanan. Untuk mengimbangi kuantiti air dalam tubuh badan, amalan memakan sayur-sayuran hijau dan buah-buahan seperti epal dan pear dapat membantu dalam proses penjagaan dari mendapat penyakit perut buncit ini.
5. Kesan Pengambilan Ubat.Terdapat juga kajian yang dilakukan mengatakan, pengambilan pelbagai jenis ubat-ubatan menjadi salah satu punca perut menjadi perut buncit. Sebagai contoh, ubat Aspirin yang terlalu kerap di ambil akan menyebabkan timbulnya penyakit lain seperti sembelit.
6. Hindari Sembelit.Sembelit berlaku apabila seseorang itu mengalami masalah dalam pembuangan danhanya membuang tidak lebih dari tiga kali seminggu. Sebagai akibat dari penyakit ini, perut akan mengumpul gas-gas yang berlebihan dan merangsang isi perut mengumpul lemak-lemak yang boleh menyebabkan kekembungan dan perut buncit. Oleh itu, pengambilan serat adalah digalakkan.
7. Lakukan Senaman atau Bersukan.Bersukan sebanyak tiga kali seminggu dapat membantu meningkatkan kadar metabolisme dalam tubuh badan yang bagus untuk pembakaran dan pemecahan lemak.Bersukan akan membantu menggerakkan cairan berlebihan dalam perut dan dikeluarkan dari tubuh badan sebagai peluh. Ini seterusnya akan mengekalkan bentuk badan seseorang yang sesuai dengan ketinggian dan berat badan.
Sabtu, 15 Jun 2013
Kejohanan Badminton Inter Kuarters 2013
Piala Pusingan Kejohanan Badminton Inter Kuarters |
Tanggal 15 Jun 2013 telah berlangsungnya Kejohanan Badminton Inter Kuarters bagi tahun 2013. Empat pasukan mewakili Kuarters Seri Kembangan, Kuarters Shah Alam, Kuarters Subang Jaya dan Kuarters Segambut telah menempah perlawanan namun di saat akhir pasukan dari Kuarters Segambut menarik diri kerana beberapa sebab yang tidak mengizinkan.
Pasukan dari Kuarters Seri Kembangan |
Juara bertahan iaitu pasukan dari Kuarters Seri Kembangan terpaksa menggadaikan kemenangan mereka apabila kalah kepada pasukan dari Kuarters Subang Jaya. Adat perlawanan, pasti ada menang dan kalah.
Keputusan rasmi Kejohanan Badminton Inter Kuarters 2013 adalah seperti berikut :-
Johan : Pasukan Kuarters Subang Jaya
Naib Johan : Pasukan Kuarters Seri Kembangan
Ketiga : Pasukan Kuarters Shah Alam
Juara 2013 Pasukan Kuarters Subang Jaya |
Naib Juara Pasukan Kuarters Seri Kembangan |
Tempat Ketiga Pasukan Kuarters Shah Alam |
Upacara penyampaian hadiah di sempurnakan oleh Tuan Jafri Yang Ghazali. Terima kasih di ucapkan kepada semua AJK yang terlibat dan juga semua peserta yang bertanding pada kejohanan ini. Insyallah jumpa lagi tahun pada hadapan.
Bergambar kenangan 2013 |
Foto : Syahrillizam Zakariya
Khamis, 13 Jun 2013
Persaraan
Tanggal 13 Jun 2013, telah berlangsungnya majlis meraikan dua orang pesara kita iaitu Tuan Abdullah Katiman dan Koperal Zainal Salleh bertempat di Residential Cafe, Lanai Kijang. Majlis ini juga turut dihadiri oleh Tuan Pengarah.
Dari kanan Tuan Abdullah Katiman dan Encik Zainal Salleh |
Alhamdulillah majlis ini berjalan dengan jayanya. Pengerusi majlis pada majlis tersebuta adalah Tuan Mohd Ridzuan Ahmad Hariri manakala bacaan doa selamat disempurnakan oleh Tuan Abdul Latif Mat Sudin.
Ucapan alu-aluan oleh Tuan Pengerusi Majlis |
Tuan Abdul Latif Mat Sudin membacakan doa selamat, amin. |
Hadiah cenderahati persaraan disampaikan oleh Tuan Pengarah. Tergambar wajah kesyahduan tatkala kedua persara menerima cenderahati tersebut di atas penghargaan semua warga kerja.
Tuan Pengarah menyerahkan cenderahati kepada En Zainal Salleh |
Tuan Abdullah Katiman menerima cenderahati yang di sampaikan oleh Pengarah. |
" Saya dengan rendah diri dan bersyukur kepada TUHAN yang memerintah sekelian Alam dipanjatkan usia hingga ke hari ini sempat berkhidmat selama lebih kurang 35 tahun dengan majikan yang penyanyang Bank Negara Malaysia. Kini sampailah waktunya untuk saya meninggalkannya. Dengan itu, Saya sekeluarga menyusun jari sepuloh MEMOHON AMPUN DAN MAAF dari hujung rambut hinggalah ke hujung kaki, sekiranya ada tersalah bahasa semasa saya betutur, perbuatan yang menyinggung perasaan rakan sekerja sekelian. Bagitu juga kalau ada makan dan minum mohon DI HALALKAN. Saya berdoa semoga kepada semua rakan sekerja semoga di berkati ALLAH semoga diberi kesihatan yang baik dan dapat menjalankan tugas dengan cemerlang. SELAMAT MAJU JAYA. Akhir kata : Lumrah Dunia : Setiap yang bermula akan berkahir, Setiap pertemuan ada perpisahan, Yang baru akan jadi lama, Yang lama akan Lupus,"
Tuan Abdullah Katiman memberi ucapan persaraan |
Ucapan dari Encik Zainal Salleh.
" Terima kasih dengan majlis persaraan ini. Terlalu banyak kenangan suka dan duka bersama rakan-rakan sekalian. Minta di halalkan makan dan minum sepanjang perkhidmatan. Syukur ke hadrat Ilahi kerana sepanjang bertugas selama 30 tahun lebih tidak pernah mendapat sakit yang teruk. Minta di halalkan makan dan minum serta minta diampunkan sekiranya ada salah dan silap yang sengaja mahu pun yang tidak di sengajakan"
Encik Zainal Saleh memberi ucapan |
Pada majlis tersebut juga, upacara pemotongan kek persaraan dia adakan. Para tetamu turut memberi ucapan persaraan ke atas dua persara yang diraikan.
Upacara memotong kek persaraan |
Sebelum berpisah, bagi menjadikan kenangan abadi, semua warga kerja yang hadir bergambar kenangan bersama persara yang diraikan.
Kami warga kerja mengucapkan selamat bersara kepada Tuan Abdullah Katiman dan Encik Zainal Salleh, semoga mereka berdua kekal sihat dan dapat mengharungi dunia baharu iaitu alam persaraan. Segala jasa dan tunjuk ajar akan di peraktikkan dan kenangan abadi.
Untuk tatapan semua, beberapa gambar pada majlis tersebut yang sempat saya rakamkan.
Rencana : Syahrillizam bin Zakariya
Foto : Mohd Hasnol Redza
Ahad, 5 Mei 2013
Amalan Selepas Fardhu Subuh
Assalamualaikum,
Sedang saya membuat semakan email akaun yahoo, saya telah terbaca satu email dari rakan saya yang bernama Shahrizal Ikhmal Jamil. Bila saya baca saya rasa terpanggil untuk berkongsi dengan rakan-rakan sekalian di samping saya juga cuba untuk membuat amalan ini.
Insyallah, selamat beramal. Semoga menjadi amalan buat semua.
Sedang saya membuat semakan email akaun yahoo, saya telah terbaca satu email dari rakan saya yang bernama Shahrizal Ikhmal Jamil. Bila saya baca saya rasa terpanggil untuk berkongsi dengan rakan-rakan sekalian di samping saya juga cuba untuk membuat amalan ini.
Selepas
Fardhu Subuh
|
|
Ar-Rahiim
ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
Ya-Rahmaan-Nu-Ya-Rahiim
(Berulang 100X)
|
Barang siapa
yang mengulangi menyebut “Ya-Rahmaan-nu-Ya-Rahiim”
100 kali selepas solat subuh, setiap orang
akan berbaik dengannya dan suka menolongnya apabila dalam kesusahan.
|
Ya-‘Aziz
ﺍﻟﻌﺯﻴﺯ
(Berzikir 40X Setiap
hari
selama 40 hari)
|
Barang siapa
berzikir “Ya-‘Aziz” 40 kali tiap-tiap hari selama 40hari dan sebaik-baiknya selepas solat subuh, insyallah dirinya di kayakan
dan di muliakan Allah dan tidaklah dia mengharapkan hajat kepada seseorang
daripada makhluknya. Sebaik-baiknya selepas solat subuh.
|
Al-Fattaah
ﺍﻟﻓﺗﺎﺡ
(Berzikir 71X)
|
Barang siapa
berzikir “Ya-Fattaah” 71 kali tiap-tiap lepas solat
subuh dan menadahkan tangannya ke atas, insyallah bersih dan bercahaya
hatinya, mudah pula pekerjaannya dan terhindar hatinya daripada perasaan
cintakan dunia.
|
Ya-Majiid
ﺍﻟﻤﺟﻴﺪ
(Berzikir 99X)
|
Barang siapa
berzikir “Ya-Majiid” 99 kali setiap hari selepas
solat subuh, lalu ditiupkannya kepada kedua-dua tangannya dan di sapukannya kedua-dua tangannya itu ke
mukanya insyallah lahir kemuliaan dan kasih sayang antara keluarganya.
|
Ya-Hamiid
ﺍﻟﺤﻤﻴﺪ
(berzikir 62X)
|
Barang siapa berzikir “Ya-Hamiid” 62 kali tiap-tiap lepas solat maghrib dan subuh, insyallah jadilah dia terpuji dalam
perbuatan dan perkataannya.
|
Ya-Hamiid
ﺍﻟﺤﻤﻴﺪ
(berzikir 99X)
|
Barang siapa berzikir “Ya-Hamiid” 99 kali selepas solat subuh, kemudian di tiupkannya pada
kedua-dua tangannya lalu di sapukan ke mukanya, insyallah dirinya di
muliakan, di bantu urusan hidupnya dan wajahnya bersih berseri.
|
Insyallah, selamat beramal. Semoga menjadi amalan buat semua.
Khamis, 4 April 2013
Mengingati Ibu Bapa Sepanjang masa
Islam mengajar umatnya supaya menghormati dan berbuat baik kepada ibu bapa.
Jasa dan pengorbanan yang mereka curahkan sejak di alam rahim hingga kita
dilahirkan begitu besar. Mereka bertanggungjawab mencari nafkah dan
mendidik kita hingga dewasa.
Jasa dan pengorbanan yang mereka curahkan sejak di alam rahim hingga kita
dilahirkan begitu besar. Mereka bertanggungjawab mencari nafkah dan
mendidik kita hingga dewasa.
Mereka juga sanggup mengorbankan nyawa dan kepentingan diri demi
mengharungi pelbagai cabaran demi masa depan anak. Kepayahan dan
pengorbanan ibu bapa mendidik dan membesar anak sekurang-kurangnya dalam
tiga keadaan, ketika mengandung, saat melahirkan dan dari kecil sehingga
dewasa.
Marilah kita merenung kembali wajah terindah ibu bapa kita, mungkin ada
antara kita ibu bapanya telah pergi buat selama-lamanya dan mungkin ada
yang masih lagi bersama. Cuba kita hayati wajah yang telah kedut ditelan
usia, namun tetap tersimpul senyuman menggambarkan kasih sayang.
Menyayangi ibu bapa bukan sekadar ketika kedua-duanya masih hidup, tetapi
berpanjangan ketika mereka berada di alam arwah atau alam kubur. Ingatlah
wahai muslimin sekalian bahawa kasih ibu bapa kepada anak berpanjangan
sepanjang hayat, pengorbanan dan kudrat dicurah siang malam, hanya tahu
memberi dan tidak mengharapkan apa-apa balasan daripada anak.
Apa yang kita miliki hari ini, harta, pekerjaan, pangkat, kesenangan dan
keluarga kita adalah hasil daripada pengorbanan mereka. Tanpa mereka kita
tidak dapat melihat dunia ini dan tanpa nasihat dan pengorbanan mereka kita
tidak akan memiliki semua ini.
Sehubungan itu, kita sebagai anak wajib menghormati, mentaati dan berbuat
baik terhadap mereka. Ini sebagai suatu penghormatan tertinggi daripada
anak dan membalas jasa ibu bapa mereka.
Tidak dapat dinafikan kasih sayang seorang ibu mengatasi segala-galanya.
Tidak hilang di hati seorang ibu perasaan rindu terhadap anaknya walaupun
sesaat, kadang kala ibu tidak dapat menyuap makanan, melelapkan mata dan
ada kala tergenang air mata kerana teringatkan anaknya.
Rebutlah kesempatan yang ada ketika hidup sebelum mereka pergi buat
selama-lamanya. Hari ini, ada dalam kalangan anak yang sibuk dengan
jawatan, mengejar kuasa dan pangkat tiada masa menziarahi ibu bapa walaupun
kepulangannya sentiasa dinantikan penuh kerinduan. Ingatlah menziarahi ibu
bapa satu tuntutan kepada seorang anak.
Anak akan lebih mengingati dan menyebut nama ibu. Jika kita ada masalah,
kita luahkan kepada ibu, kita lebih suka berkongsi perasaan dengan ibu,
jika sakit, kita lebih suka ibu yang jaga. Oleh itu, wajarlah Allah SWT
memuliakan ibu sesuai dengan pengorbanannya.
Betapa besarnya pengorbanan ibu bapa, namun persoalannya kini, bagaimana
pula pengorbanan anak untuk menghargai dan membalas balik jasa serta
pengorbanan ibu yang tidak terhitung ini. Inilah persoalan perlu direnung
kita semua sebagai anak, sudahkah menunaikan kewajipan terhadap ibu.
Imam Muslim meriwayatkan daripada Abdullah bin Mas’ud, beliau pernah
bertanya Rasulullah SAW amalan paling utama. Baginda bersabda: Solat pada
waktunya. Beliau bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda bersabda:
Berbakti kepada kedua ibu bapa. Beliau bertanya lagi: Kemudian apa lagi?
Baginda bersabda: Berjuang pada jalan Allah.”
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Ada tiga jenis manusia yang terkena
laknat Allah SWT iaitu: seorang yang membenci kedua ibu bapanya, seseorang
yang berusaha menceraikan sepasang suami isteri, kemudian selepas isteri
itu dicerai ia menggantikannya sebagai suaminya dan seseorang yang berusaha
supaya orang mukmin saling membenci dan saling mendengki antara sesamanya
dengan hasutannya.” (Hadis riwayat Ad Dailami)
Imam Bukhari meriwayatkan, Abdullah bin Amru bin al-‘As bertanya Rasulullah
SAW mengenai dosa besar. Sabda Baginda: “Antara dosa besar ialah seorang
lelaki mencerca ibu bapanya. Tanyanya lagi: Wahai Rasulullah! Adakah akan
berlaku seorang lelaki memaki-hamun ibu bapanya? Jawab Nabi SAW: Ya.
Seorang lelaki memaki hamun bapa seorang lelaki lain, nescaya lelaki itu
memaki kembali bapanya, begitu juga sekiranya seorang lelaki memaki hamun
ibu seorang lelaki lain, nescaya lelaki itu juga akan memaki hamun ibunya.”
Ambillah iktibar dalam cerita si tanggang, seorang anak yang melupai ibunya
dan durhaka selepas mendapat kedudukan yang tinggi akibatnya si anak itu
diberi balasan oleh Allah SWT di dunia ini.
Menyayangi ibu bapa bukan sekadar ketika keduanya masih hidup, tetapi
berpanjangan ketika mereka berada di alam arwah atau alam kubur. Roh orang
mati tetap hidup di sisi Allah. Setiap hari amalan kita diangkat ke langit
dan segala amalan itu dipertontonkan kepada roh ibu bapa kita.
Marilah bersama menzahirkan perasaan kasih sayang terhadap ibu setiap masa.
Memberi kasih sayang kepada mereka bukan sekadar memberi hadiah dan wang
ringgit bahkan seluruh jiwa dan raga. Jangan biarkan mereka kesepian dengan
linangan air mata yang sayu lagi pilu.
Budayakanlah amalan memuliakan dan menghormati ibu bapa di sepanjang
kehidupan kita dan janganlah hanya dibuat pada masa tertentu saja. Ambillah
kesempatan yang ada ini untuk menyayangi mereka.
Wassalam.
Syahrillizam Zakariya,
Aparment BNM
Subang Jaya.
April 2013
Sabtu, 9 Mac 2013
Kejohanan Badminton JKS 2013
Kejohanan Badminton JKS di Gelanggang Badminton BNM KL |
Pada peringkat saringan pertama, beregu yang memenangi perlawanan akan diletakkan dalam kumpulan yang menang manakalah beregu yang kalah akan diletakkan dalam kumpulan yang kalah. Kumpulan menang terdiri daripada :-
1) Shahrizal Ikhmar dan Muhamad Hamidi
2) Shahkry dan Shahrizal Hantar
3) Mohd Yaser dan Azuan Pi Ramli
4) Shah Budin dan Asrizal Osman
5) Lokman Hakim dan Hasyrul Amika
6) Reza Ramli dan Nazri Yazid
7) Wan Mohd Kamal dan Abdul Salam
8) Mohd Nazari dan Jafri Yang Ghazali
Pasangan Shahrizal Ikhmar dan Mohd Hamidi yang layak ke kumpulan menang. |
Pasangan Regu yang handal dari Data Center |
Kumpulan kalah adalah seperti berikut:-
1) Ahmad Dahuri dan Ravi
2) Abdul Malek dan Muhamad Razali
3) Baharom dan Wan Mohd Rosli
4) Abu Hassan dan Shahrum Magini
5) Azmi Muhammad dan Siva Kumar
6) Kamaruddin Tahir dan Ahmad Syawal
7) Khairi Ithnin dan Mohd Zeinal
Gandingan Tuan Dahuri dan Ravi |
Tuan Zainal dan Mohd Khairi Ithnin bergandingan kumpulan Kalah |
Kumpulan Menang yang berentap di peringkat akhir. |
Kejohanan ini berlangsung dengan penuh semangan kesukanan. Ramai para penonton yang turut hadir bagi memeriahkan lagi kejohanan pada tahun ini. Terima kasih di ucapkan kepada Tuan Pengurus Mohd Ridzuan Ahmad Hariri yang turut sama hadir memberi semangat. Malah beliau turut sama beraksi mewakili Mohamad Razali yang tidak dapat meneruskan perlawanan kerana masalah kesihatan.
Tuan Abu Hasan Al Shaari sedang mempertahankan kejuaraan |
Pantang rebah sebelum kalah. |
Pasangan Regu yang serasi...membawa kepada Juara. |
Antara para penonton yang hadir. |
Keputusan Kejohanan adalah seperti berikut:-
1) Pasukan Menang
Juara : Pasangan beregu Shahkry dan Shahrizal Hantar
Kedua : Pasangan beregu Mohd Nazari Ramli dan Jafri Yang Ghazali
Ketiga : Pasangan beregu Mohd Yaser dan Azuan Pi Ramli
Keempat : Pasangan beregu Lokman Hakim dan Hasrul Amika
Johan Badminton JKS 2013 Pasukan Menang |
Naib Johan Badminton JKS 2013 Pasukan Menang |
Ketiga Badminton JKS 2013 Pasukan Menang |
Keempat Badminton JKS 2013 Pasukan Menang, wakil. |
Juara : Pasangan beregu Ahmad Dahuri dan Ravi
Kedua : Pasangan beregu Azmi Mohamad dan Siva Kumar
Ketiga : Pasangan beregu Baharom dan Wan Mohd Rosli
Keempat : Pasangan beregu Khairi Ithnin dan Mohd Zeinal
Johan Badminton JKS 2013 Pasukan Kalah |
Naib Johan Badminton JKS 2013 Pasukan Kalah |
Ke Tiga Badminton JKS 2013 Pasukan Kalah |
Ke Empat Badminton JKS 2013 Pasukan Kalah |
Penyampai hadiah telah disempurnakan oleh Tuan Pengurus Mohd Ridzuan Ahmad Hariri. Tahniah kepada semua para pemain, bagi yang kalah boleh cuba lagi di tahun mendatang. Jutaan terima kasih kepada Ahli Jawatan Kuasa Penganjur yang bertungkus lumus bagi menjayakan kejohanan ini. Majulah sukan untuk Jabatan Keselamatan.
Ahlijawatan Kuasa yang terlibat menjayakan kejohanan ini. |
Kenangan bersama pasukan Johan |
Berehat sebentar menunggu giliran untuk bertarung kembali |
Kenangan M. Razali bersama Pengurus Tuan Ridzuan |
Kenangan EN. Mohd Yasser bersama Pengurus Tuan Ridzuan. |
Gambar Kenangan bersama Juara 2013 |
Kenangan Abadi Kejohanan Badminton JKS 2013 |
Hip,...hip..Horeyyyy....jumpa lagi |
Jumpa lagi, insyallah.
Rencana : Syahrillizam Zakariya
Foto : Syahrillizam Zakariya dan Mohamed Razali Hj Yusof
Langgan:
Catatan (Atom)